Senin, 15 Desember 2014

METODE AL-BAYAN




1.                  Pengertian,Penemu dan sejarah singkat
Menurut al-Jabiri apa yang disebut dengan nizham ma’rifi bayani atau ‘aql bayani mencakup disiplin-disiplin ilmu yang menjadikan ilmu bahasa Arab sebagai tema sentralnya, seperti balaghah (ilmu keindahan bahasa), nahw (gramatika bahasa arab), fiqh dan ushul fiqh, dan kalam.
Istilah al-Bayan bukanlah istilah yang ilmu sastra Arab Balagah yang terbagi ilmu al-Ma’ani, al-Bayan dan al-Badi’. Seperti yang diungkapkan oleh al-Sakkaki (w.626) istilah al-Bayan sebelum populer digunakan oleh ulama balaghah mengacu kepada setiap komunikasi “pengarang” kepada “pembaca”  (tabligh al-mutakalim muradahu ila al-sami’). Bahkan lebih luas, istilah ini digunakan pada setiap proses pemahaman.

Pengertian al-bayan dapat juga kita telurusi melalui kamus Arab yang dikarang oleh tokoh abad ke-tujuh hijriah, Ibn Mandzur (630-711 H.) Ada lima arti dari kata al-bayan: 1. al-washl (koneksi)2. al-fashl (pemisah)3. adz-dzuhur wa al-wudhuh (nampak dan jelas)4. al-fashahah wa al-qudrah ‘ala al-tabligh wa al-iqna’ (fasih dan kemampuan penyampaikan)5.  seperti ungkapan bahasa Arab: al-insan hayawan al-natiq (manusia adalah mahluq yang berakal. Ungkapan ini untuk membedakan antara manusia dan mahluk lainnya.
Dalam buku Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-bayan (2009:vii) pengertian metode al-bayan adalah metode yang mengajarkan cara cepat belajar al-qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi  dengan pengetahuan tajwid praktis, dan dibantu dengan cara membaca versi Indonesia. Bacaannya menggunakan bacaan yang sudah umum di Indonesia yakni bacaan menurut riwayat imam Hafsh’an’Ashin Thariq Syathibiyyah.
Metode Al-Bayan ditemukan oleh Drs. H.Otong Surasman,SQ.MA. Selama 14 tahun, metode Al-Bayan terus mengalami perkembangan. Pertama kali muncul diberi nama "Kunci Prakatis Membaca Alquran dengan Baik dan Benar". Metode ini diajarkan pertama kali di TKA/TPA. Kemudian berubah nama menjadi "Kunci Prkatis Membaca Alquran dengan Baik dan Benar, Bacaan Alquran Riwayat Hafsh 'an 'Ashim Thariq Syathibiyyah." Metode ini mulai diterapkan pada jamaah ibu-ibu dan remaja putri di Bekasi. Otong juga sempat mengajarkan metode ini melalui salah satu Radio di Bekasi dan pembelajaran interakatif melalui telepon dengan dipandu secara langsung oleh Otong. Waktu berselang, namanya diubah menjadi "Metode Insani Kunci Praktis Membaca Alquran Baik dan Benar" dan terakhir diberi nama "Metode Al-Bayan."
2.      Karakteristik   metode            Al-Bayan
            Sebagai media pembelajaran alqur’an , metoda ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode lain  untuk lebih memurnikan bacaan yang benar.alqur’an alkarim sebagai kitab suci akan senantiasa terjaga dan terpelihara dari segala macam bentuk kekeliruan dan perubahan baik dari segi aspek bacaan maupun tulisannya . Metode ini menggunakan media yang memiliki gambar serta warna yang menarik
3.      Cara kerja metode serta terget usia yang menjadi sasaran
Pengajaran menggunakan metode al- Bayan menggunakan 4 jilid buku . Buku tersebut berjudul “Metode Al-Bayan Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an” merupakan buku pedoman praktis bagi pembelajar al-qur’an dari berbagai tingkatannya , dengan mudah mengantarkan para pembelajar al-qur’an mampu membacanya secara baik dan benar .dalam waktu yang tidak terlalu lama. Buku tersebut disusun secara sistematik mulai dari awal pembelajaran sampai terakhir dengan penampilan yang menarik, menggunakan warna-warni yang banyak disukai masyarakat, khususnya anak-anak.
Cara kerja metode al-bayan :
Metode al-bayan menggunakan tingkat usia sekolah dan jumlah pertemuan sebagai tolak ukur pembelajarannya,sehingga bagi mereka mempunyai masa pembelajaran yang berbeda.
Tabel usia dan buku panduan yang digunakan:
Usia sekolah
Waktu yang diperlukan
Buku Panduan
TK B s/d Kelas 3 SD
 21 kali pertemuan
   Jilid 1
Kelas 4 SD s/d 3 SMP
19 kali pertemuan
   Jilid 2
SMU s/d seterusnya
16 Kali pertemuan
  Jilid 3
 Adapun bagi mereka yng ingin mengajar dan belajar mandiri dengan metode Al-Bayan, cukup menggunakan jilid 4.
Dengan berpegang pada tolak ukur tersebut maka hingga pertemuan terakhir, dijamin akan mampu membaca al-qur’an dengan baik, lancar, menguasai bacaan, bacaan dengung (gunnah), dan hukum-hukum bacaan panjang (mad).
 Cara menggunakan metode  al-bayan :
Pengajaran dilakukan secara klasikal dan individual. Alat peraga digunakan pada pengajaran secara klasikal.  Pada tahap ini, siswa melihat apa yang sedang dipelajari secara bersama-sama, di mana mereka juga ikut dilibatkan di dalamnya. Misalnya, dengan maju ke depan kelas dan ikut menjelaskan atau menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, dan sebagainya. Halaman yang diperagakan berdasarkan halaman yang sedang dipelajari oleh mayoritas siswa. Setelahnya, tiap siswa maju menghadap guru untuk membaca halaman buku yang sedang dipelajarinya. Kemajuan tiap siswa tergantung siswa itu sendiri. Jika siswa sudah lancar membaca satu halaman, maka ia boleh melanjutkan ke halaman selanjutnya, tanpa harus menunggu temannya yang belum lancar.  Sebaliknya, jika belum lancar atau masih ada kesalahan, ia diharuskan mengulang.
Idealnya, agar metode ini dapat teraplikasi secara efektif, tiap guru dibatasi untuk mengajar 12 orang dalam satu kelas yang tertutup, di mana siswa tidak bebas keluar masuk ruangan atau terganggu dengan situasi di luar kelas. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah berkonsentrasi, waktu yang ada dapat digunakan dengan efektif, dan guru dapat mengajar dengan lebih fokus kepada masing-masing siswa.
Untuk memperoleh manfaat terbaik dan hasil yang maksimal dengan metode al-bayan maka lakukan hal-hal berikut :
1.      Gunakan skema proses pembelajaran di bawah ini, yakni 10 pertemuan untuk menguasai cara membaca, dan sebelas  pertemuan untuk menguasai cara membaca yang benar dengan ilmu tajwid.
2.      Tidak berpindah ke pertemuan selanjutnya, jika pertemuan sebelumnya belum dikuasai.
4.Isi buku
                        Pada masing –masing jilid buku  dibagi menjadi  :
a.       jilid 1A = membahas huruf hijaiyah

b.      jilid 1B = membahas tentang harakat dan tanda baca
c.       jilid 1C = membahas tentang  tanda baca bertasydid
Pokok bahasan pada jilid 1A :
Pertemuan 1    : Pengenalan huruf hijaiyah dan rumus tanda baca
-          Mengenalkan huruf hijaiyah tanpa tanda baca
-          Mengenalkan huruf hijaiyah dari alif sampai ya tanpa tanda baca menggunanakan gambar dari kata-kata yang dikenal anak sehari-hari dan tulisan dari gambar tersebut .
-          Mengenalkan cara membaca huruf hijaiyah
Huruf dibagi menjadi 4 kelompok  besar yaitu :
·         Kelompok pertama alif sampai Kha.
·         Kelompok Kedua Dal sampai Dhod
·         kelompok ketiga Tho’ sampai lam
·         Kelompok empat min sampai ya
dimana di dalam buku ini di perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tanda bacanya.
-          Mengenalkan rumus tanda baca
Pada tahap ini anak mulai diperkanalkan macam-macam tanda baca dimana diperkenalkan nama tandanya dalam bahasa arab serta diperlihatkan bentuk tanda bacanya dan bunyinya di dalam bahasa latin. Misal fathah =                = a
-          Pada tahap ini anak diberikan latihan ,yaitu dengan bermain (Games) : Menghubungkan huruf hijaiyah yang sesuai dengan gambarnya. Misal menarik garis dari gambar tangan ke huruf ta. dst
Pertemuan 2 : Pemantapan Huruf hijaiyah
-          Kembali mengulang pengenalan huruf hijaiyah tanpa tanda baca.
-          Huruf hijaiyah dibagi menjadi 8 bagian :
Bagian 1: Huruf alif sampai tsa
bagian 2 : huruf ja sampai kho’
bagian 3 : huruf dal sampai zai
bagian 4 : huruf sin sampai dhod
bagian 5 : huruf tho’ sampai ghoin
bagian 6  : huruf fa sampai lam
bagian  7 : huruf mim sampai ha
bagian 8 : huruf  lam sampai ya
-          Pada tahap ini huruf hijaiyah dibagi menjadi empat bagian
v  bagian 1 : alif sampai kho’
v  bagian 2 : dal sampai dhod
v  bagian 3 : tho’ sampai lam
v  bagian 4 : min sampai ya
-          Pada tahap ini anak dilatih untuk menghafal huruf hijaiyah dilakukan dengan mengahafal huruf sesuai dengan bagian yang telah ditentukan tadi lalu selanjutnya menghafal bagian berikutnya dan digabungkan dengan bagian sebelumnya , seperti itu seterusnya sampai ke 4 bagian besar huruf tadi bisa terhafal semua
-          Pada pertemuan ini anak diberi kembali latihan atau permainan misalnya mencari jejak (maze) dengan menelusuri jalan yang terdapat huruf hijaiyahnya dengan menggunakan krayon atau pensil warna.

Pertemuan 3 : Huruf Hijaiyah Berharkat Fathah
-          Mengenalkan huruf hijaiyah dari alif sampai ya dengan harkat fathah
-          Huruf hijaiyah dibagi menjadi 8 bagian :
bagian 1: Huruf alif sampai tsa
bagian 2 : huruf ja sampai kho’
bagian 3 : huruf dal sampai zai
bagian 4 : huruf sin sampai dhod
bagian 5 : huruf tho’ sampai ghoin
bagian 6  : huruf fa sampai lam
bagian  7 : huruf mim sampai ha
bagian 8 : huruf  lam sampai ya
-          Pada tahap ini anak dilatih untuk menghafal huruf hijaiyah berharkat fathah,pertama anak diminta untuk menghafal bagian di atas. Kemudian anak diminta menghafal nya kembali dengan menggabungkn bagian-bagian di atas. Misalnya : anak menhafal bagian 1 dan 2, setelah anak hafal, kemudian anak diminta menghafal gabungan dari bagian 1 dan 2 begiru seterusnya sampai anak bisa mengahafal semua huruf hijaiyah berharkat fathah.
-          Mengenalkan cara membaca huruf hijaiyah berharkat fathah.
Huruf dibagi menjadi 4 kelompok  besar yaitu :
·         Kelompok pertama alif sampai Kha.
·         Kelompok Kedua Dal sampai Dhod
·         kelompok ketiga Tho’ sampai lam
·         Kelompok empat min sampai ya
dimana di dalam buku ini di perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tulisannya.
            Pertemuan 4 : Huruf Hijaiyah Berharkat Fathah, Kasrah dan Dhammah
-          Harkat fathah, kasrah, dan dhammah
Mengenalkan huruf hijaiyah dari alif sampai ya dengan masing-masing huruf terdapat tiga tanda baca yaitu fathah, kasrah dan dhammah.
-          Mengenalkan cara membaca harakat fathah, kasrah dan dhammah.
Huruf hijaiyah yang berharakat fathah, kasrah dan dhammah tadi dibagi menjadi 2 bagian :
Bagian 1 : alif (a, i, u) sampai kha (kha, khi, khu)
Bagian 2 : dal (da, di, du) sampai ya (ya, yi, yu)
            Pertemuan 5 : Pemantapan Huruf Hijaiyah Berharakat Fathah, Kasrah, dan Dhammah
                                    dan Huruf Mati
-          Pemantapan harakat fathah, kasrah , dhammah dan huruf mati
Misalnya : pada huruf alif. Yaitu : a, i, u,ba’
-          Mengenalkan cara membaca harakat fathah, kasrah, dhammah dan huruf mati.
Huruf dibagi menjadi 2 kelompok besar :
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagian 2 : dal sampai ya
dimana di dalam buku ini di perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tulisannya.
            Pokok bahasan pada jilid 1B :
            Pertemuan 6 : Huruf Hijaiyah Berharakat Tanwin, Campuran, Huruf Sambung
Sederhana, dan Bacaan Panjang Sederhana.
-          Harakat tanwin
Masing- masing huruf hijaiyah diberi harakat tanwin fathah, kasrah dan dhammah. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok besar.
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagian 2 : dal sampai ya
-          Mengenalkan cara membaca harakat tanwin
Huruf hijaiyah yang telah dibagi sebelumnya kemudian terdapat tulisan bacaannya dibawah masing-masing huruf tersebut
-          Harakat campuran
Pada masing-masing huruf hijaiyah diberi harakat fathah, kasrah, dhammah dan tanwin. Kemudian dipasangkan antara harakat fathah dengan tanwin fathah,kasrah dengan tanwin kasrah dan dhammah dengan tanwin dhammah
Misal : alif : a, an _ i, in_ u,un dan seterusnya
-          Huruf sambung sederhana dan bacaan panjang sederhana
Dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu :
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagaian 2 : dal sampai ya

            Pertemuan 7 : Bacaan Panjang Sederhana Fathah
-          Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek, bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung.

            Pertemuan 8 : Bacaan Panjang Sederhana kasrah
-          Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek, bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung

            Pertemuan 9 : Bacaan Panjang Sederhana Dhammah
-          Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek, bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung

            Pertemuan 10 : Pemantapan Bacaan Panjang Sederhana Fathah, Kasrah, dan
Dhammah
-          Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan panjang fathah, bacaan panjang kasrah dan bacaan panjang dhammah

            Pokok bahasan jilid 1C :
            Pertemuan 11 : Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid
-          Pada tahap ini dikenalkan bahwa mim bertasydid dibaca dengung 2 harakat. Bacaan dimulai dari yang pendek ke bacaan yang panjang
-          Nun bertasydid dibaca dengung 2 harakat. Bacaan dimulai dari yang pendek ke  bacaan yang panjang
-          Kemudian anak diberi latihan dengan praktik bacaan mim bertasydid dan nun bertasydid. Beri huruf min dan nun yang bertasydid dengan warna hijau.
Misalnya : Pada QS.An-Nas ayat 1-6
                  Pada QS.Yusuf ayat 31-39
                  Dll
            Pertemuan 12 : Mim Mati Bertemu Huruf Mim
-          Mim mati bertemu huruf mim dibaca dengung 2 harakat

-          Kemudian anak diberi latihan dengan praktik bacaan mim mati dan huruf mim. Beri huruf mim mati bertemu huruf min tersebut dengan warna hijau.
Misalnya :  pada QS,An-Nahl ayat 80-87
            Pertemuan 13 : Mim Mati Bertemu Huruf Ba’
-          Mim mati bertemu huruf ba’ dibaca dengung 2 harakat
-          Kemudian anak diberi latihan dengan praktik bacaan mim mati bertemu huruf ba’. Beri huruf mim mati dan huruf ba’ tersebut dengan warna hijau.
Misalnya : pada QS.Al-Maidah ayat 46-49
            Pertemuan 14 : Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Ba’
-          Nun mati bertemu huruf ba’ dibaca dengung 2 harakat
-          Kemudian anak diberi latihan dengan praktik bacaan nun mati atau tanwin bertemu huruf ba’. Beri huruf mim mati dan huruf ba’ tersebut dengan warna hijau.
Misal : pada QS.Ali ‘Imran ayat 30-39
            Pertemuan 15 : Nun Mati atau Tanwin Bertemu dengan Huruf Ya’, Nun, Mim, Wau
                                    ( Yanmu)
-          Nun mati atau tanwin bertemu huruf ya’, nun, mim, wau dibaca dengung 2 harakat
-          Kemudian anak diberi latihan dengan praktik bacaan nun mati atau tanwin bertemu huruf ya’, nun, mim, wau.
Misal : pada QS.An-Nisa’ ayat 92-96




DAFTAR PUSTAKA
Surasman,O.2009.Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1A.Jakarta:Erlangga
Surasman,O.2009.Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1B.Jakarta:Erlangga
Surasman,O.2009.Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1C.Jakarta:Erlangga

1 komentar:

  1. saya mencari buku itu untuk tugas, sekarang susah sekali. Adakah saran, bagaimana saya bisa mendapatkan buku tersebut???

    BalasHapus