1.
Pengertian,Penemu dan sejarah singkat
Menurut al-Jabiri apa yang disebut dengan
nizham ma’rifi bayani atau ‘aql bayani mencakup disiplin-disiplin ilmu yang
menjadikan ilmu bahasa Arab sebagai tema sentralnya, seperti balaghah (ilmu
keindahan bahasa), nahw (gramatika bahasa arab), fiqh dan ushul fiqh, dan
kalam.
Istilah al-Bayan bukanlah istilah yang ilmu
sastra Arab Balagah yang terbagi ilmu al-Ma’ani, al-Bayan dan al-Badi’. Seperti
yang diungkapkan oleh al-Sakkaki (w.626) istilah al-Bayan sebelum populer
digunakan oleh ulama balaghah mengacu kepada setiap komunikasi “pengarang”
kepada “pembaca” (tabligh al-mutakalim muradahu ila al-sami’). Bahkan
lebih luas, istilah ini digunakan pada setiap proses pemahaman.
Pengertian al-bayan dapat juga kita telurusi
melalui kamus Arab yang dikarang oleh tokoh abad ke-tujuh hijriah, Ibn Mandzur
(630-711 H.) Ada lima arti dari kata al-bayan: 1. al-washl (koneksi)2. al-fashl
(pemisah)3. adz-dzuhur wa al-wudhuh (nampak dan jelas)4. al-fashahah wa
al-qudrah ‘ala al-tabligh wa al-iqna’ (fasih dan kemampuan
penyampaikan)5. seperti ungkapan bahasa Arab: al-insan hayawan al-natiq
(manusia adalah mahluq yang berakal. Ungkapan ini untuk membedakan antara
manusia dan mahluk lainnya.
Dalam buku Belajar Membaca Al-Qur’an dengan
Metode Al-bayan (2009:vii) pengertian metode al-bayan adalah metode yang
mengajarkan cara cepat belajar al-qur’an dengan bacaan yang baik dan benar
menurut ilmu tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid praktis, dan
dibantu dengan cara membaca versi Indonesia. Bacaannya menggunakan bacaan yang
sudah umum di Indonesia yakni bacaan menurut riwayat imam Hafsh’an’Ashin Thariq
Syathibiyyah.
Metode Al-Bayan
ditemukan oleh Drs. H.Otong Surasman,SQ.MA. Selama 14 tahun, metode Al-Bayan
terus mengalami perkembangan. Pertama kali muncul diberi nama "Kunci
Prakatis Membaca Alquran dengan Baik dan Benar". Metode ini diajarkan
pertama kali di TKA/TPA. Kemudian berubah nama menjadi "Kunci Prkatis
Membaca Alquran dengan Baik dan Benar, Bacaan Alquran Riwayat Hafsh 'an 'Ashim
Thariq Syathibiyyah." Metode ini mulai diterapkan pada jamaah ibu-ibu dan
remaja putri di Bekasi. Otong juga sempat mengajarkan metode ini melalui salah
satu Radio di Bekasi dan pembelajaran interakatif melalui telepon dengan
dipandu secara langsung oleh Otong. Waktu berselang, namanya diubah menjadi
"Metode Insani Kunci Praktis Membaca Alquran Baik dan Benar" dan
terakhir diberi nama "Metode Al-Bayan."
2. Karakteristik metode
Al-Bayan
Sebagai media pembelajaran alqur’an , metoda ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode lain untuk lebih memurnikan bacaan yang benar.alqur’an alkarim sebagai kitab suci akan senantiasa terjaga dan terpelihara dari segala macam bentuk kekeliruan dan perubahan baik dari segi aspek bacaan maupun tulisannya . Metode ini menggunakan media yang memiliki gambar serta warna yang menarik
Sebagai media pembelajaran alqur’an , metoda ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode lain untuk lebih memurnikan bacaan yang benar.alqur’an alkarim sebagai kitab suci akan senantiasa terjaga dan terpelihara dari segala macam bentuk kekeliruan dan perubahan baik dari segi aspek bacaan maupun tulisannya . Metode ini menggunakan media yang memiliki gambar serta warna yang menarik
3. Cara
kerja metode serta terget usia yang menjadi sasaran
Pengajaran menggunakan
metode al- Bayan menggunakan 4 jilid buku . Buku tersebut berjudul “Metode
Al-Bayan Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an” merupakan buku pedoman praktis
bagi pembelajar al-qur’an dari berbagai tingkatannya , dengan mudah
mengantarkan para pembelajar al-qur’an mampu membacanya secara baik dan benar
.dalam waktu yang tidak terlalu lama. Buku tersebut disusun secara sistematik
mulai dari awal pembelajaran sampai terakhir dengan penampilan yang menarik,
menggunakan warna-warni yang banyak disukai masyarakat, khususnya anak-anak.
Cara kerja metode
al-bayan :
Metode al-bayan
menggunakan tingkat usia sekolah dan jumlah pertemuan sebagai tolak ukur pembelajarannya,sehingga
bagi mereka mempunyai masa pembelajaran yang berbeda.
Tabel usia dan buku
panduan yang digunakan:
Usia
sekolah
|
Waktu yang diperlukan
|
Buku
Panduan
|
TK B s/d Kelas 3 SD
|
21 kali
pertemuan
|
Jilid 1
|
Kelas 4 SD s/d 3 SMP
|
19 kali pertemuan
|
Jilid 2
|
SMU s/d seterusnya
|
16 Kali pertemuan
|
Jilid 3
|
Adapun bagi mereka yng ingin mengajar dan
belajar mandiri dengan metode Al-Bayan, cukup menggunakan jilid 4.
Dengan berpegang pada
tolak ukur tersebut maka hingga pertemuan terakhir, dijamin akan mampu membaca
al-qur’an dengan baik, lancar, menguasai bacaan, bacaan dengung (gunnah), dan
hukum-hukum bacaan panjang (mad).
Cara menggunakan metode al-bayan :
Pengajaran dilakukan secara klasikal dan individual. Alat
peraga digunakan pada pengajaran secara klasikal. Pada tahap ini, siswa
melihat apa yang sedang dipelajari secara bersama-sama, di mana mereka juga
ikut dilibatkan di dalamnya. Misalnya, dengan maju ke depan kelas dan ikut
menjelaskan atau menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, dan sebagainya.
Halaman yang diperagakan berdasarkan halaman yang sedang dipelajari oleh
mayoritas siswa. Setelahnya, tiap siswa maju menghadap guru untuk membaca
halaman buku yang sedang dipelajarinya. Kemajuan tiap siswa tergantung siswa
itu sendiri. Jika siswa sudah lancar membaca satu halaman, maka ia boleh
melanjutkan ke halaman selanjutnya, tanpa harus menunggu temannya yang belum
lancar. Sebaliknya, jika belum lancar atau masih ada kesalahan, ia
diharuskan mengulang.
Idealnya,
agar metode ini dapat teraplikasi secara efektif, tiap guru dibatasi untuk
mengajar 12 orang dalam satu kelas yang tertutup, di mana siswa tidak bebas
keluar masuk ruangan atau terganggu dengan situasi di luar kelas. Dengan
demikian, siswa akan lebih mudah berkonsentrasi, waktu yang ada dapat digunakan
dengan efektif, dan guru dapat mengajar dengan lebih fokus kepada masing-masing
siswa.
Untuk memperoleh
manfaat terbaik dan hasil yang maksimal dengan metode al-bayan maka lakukan
hal-hal berikut :
1. Gunakan
skema proses pembelajaran di bawah ini, yakni 10 pertemuan untuk menguasai cara
membaca, dan sebelas pertemuan untuk
menguasai cara membaca yang benar dengan ilmu tajwid.
2. Tidak
berpindah ke pertemuan selanjutnya, jika pertemuan sebelumnya belum dikuasai.
4.Isi buku
Pada
masing –masing jilid buku dibagi
menjadi :
a. jilid
1A = membahas huruf hijaiyah
b. jilid
1B = membahas tentang harakat dan tanda baca
c. jilid
1C = membahas tentang tanda baca
bertasydid
Pokok bahasan pada jilid 1A :
Pertemuan 1 : Pengenalan huruf hijaiyah dan rumus tanda baca
-
Mengenalkan huruf hijaiyah tanpa tanda
baca
-
Mengenalkan huruf hijaiyah dari alif
sampai ya tanpa tanda baca menggunanakan gambar dari kata-kata yang dikenal
anak sehari-hari dan tulisan dari gambar tersebut .
-
Mengenalkan cara membaca huruf hijaiyah
Huruf dibagi menjadi 4
kelompok besar yaitu :
·
Kelompok pertama alif sampai Kha.
·
Kelompok Kedua Dal sampai Dhod
·
kelompok ketiga Tho’ sampai lam
·
Kelompok empat min sampai ya
dimana di dalam buku ini di
perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tanda bacanya.
-
Mengenalkan rumus tanda baca
-
Pada tahap ini anak diberikan latihan
,yaitu dengan bermain (Games) : Menghubungkan huruf hijaiyah yang sesuai dengan
gambarnya. Misal menarik garis dari gambar tangan ke huruf ta. dst
Pertemuan 2 : Pemantapan Huruf hijaiyah
-
Kembali mengulang pengenalan huruf
hijaiyah tanpa tanda baca.
-
Huruf hijaiyah dibagi menjadi 8 bagian :
Bagian 1: Huruf alif sampai tsa
bagian 2 : huruf ja sampai kho’
bagian 3 : huruf dal sampai zai
bagian 4 : huruf sin sampai dhod
bagian 5 : huruf tho’ sampai ghoin
bagian 6 : huruf fa sampai lam
bagian 7 : huruf mim sampai ha
bagian 8 : huruf lam sampai ya
-
Pada tahap ini huruf hijaiyah dibagi
menjadi empat bagian
v bagian
1 : alif sampai kho’
v bagian
2 : dal sampai dhod
v bagian
3 : tho’ sampai lam
v bagian
4 : min sampai ya
-
Pada tahap ini anak dilatih untuk
menghafal huruf hijaiyah dilakukan dengan mengahafal huruf sesuai dengan bagian
yang telah ditentukan tadi lalu selanjutnya menghafal bagian berikutnya dan
digabungkan dengan bagian sebelumnya , seperti itu seterusnya sampai ke 4
bagian besar huruf tadi bisa terhafal semua
-
Pada pertemuan ini anak diberi kembali
latihan atau permainan misalnya mencari jejak (maze) dengan menelusuri jalan
yang terdapat huruf hijaiyahnya dengan menggunakan krayon atau pensil warna.
Pertemuan 3 : Huruf Hijaiyah
Berharkat Fathah
-
Mengenalkan huruf hijaiyah dari alif
sampai ya dengan harkat fathah
-
Huruf hijaiyah dibagi menjadi 8 bagian :
bagian 1: Huruf alif sampai tsa
bagian 2 : huruf ja sampai kho’
bagian 3 : huruf dal sampai zai
bagian 4 : huruf sin sampai dhod
bagian 5 : huruf tho’ sampai ghoin
bagian 6 : huruf fa sampai lam
bagian 7 : huruf mim sampai ha
bagian 8 : huruf lam sampai ya
-
Pada tahap ini anak dilatih untuk
menghafal huruf hijaiyah berharkat fathah,pertama anak diminta untuk menghafal
bagian di atas. Kemudian anak diminta menghafal nya kembali dengan menggabungkn
bagian-bagian di atas. Misalnya : anak menhafal bagian 1 dan 2, setelah anak
hafal, kemudian anak diminta menghafal gabungan dari bagian 1 dan 2 begiru
seterusnya sampai anak bisa mengahafal semua huruf hijaiyah berharkat fathah.
-
Mengenalkan cara membaca huruf hijaiyah
berharkat fathah.
Huruf dibagi menjadi 4
kelompok besar yaitu :
·
Kelompok pertama alif sampai Kha.
·
Kelompok Kedua Dal sampai Dhod
·
kelompok ketiga Tho’ sampai lam
·
Kelompok empat min sampai ya
dimana di dalam buku ini di
perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tulisannya.
Pertemuan
4 : Huruf Hijaiyah Berharkat Fathah, Kasrah dan Dhammah
-
Harkat fathah, kasrah, dan dhammah
Mengenalkan huruf hijaiyah dari
alif sampai ya dengan masing-masing huruf terdapat tiga tanda baca yaitu
fathah, kasrah dan dhammah.
-
Mengenalkan cara membaca harakat fathah,
kasrah dan dhammah.
Huruf hijaiyah yang berharakat
fathah, kasrah dan dhammah tadi dibagi menjadi 2 bagian :
Bagian 1 : alif (a, i, u) sampai
kha (kha, khi, khu)
Bagian 2 : dal (da, di, du) sampai
ya (ya, yi, yu)
Pertemuan
5 : Pemantapan Huruf Hijaiyah Berharakat Fathah, Kasrah, dan Dhammah
dan
Huruf Mati
-
Pemantapan harakat fathah, kasrah ,
dhammah dan huruf mati
Misalnya : pada huruf alif. Yaitu :
a, i, u,ba’
-
Mengenalkan cara membaca harakat fathah,
kasrah, dhammah dan huruf mati.
Huruf dibagi menjadi 2 kelompok
besar :
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagian 2 : dal sampai ya
dimana di dalam buku ini di
perlihatkan bentuk huruf nya dan di bawahnya terdapat tulisannya.
Pokok
bahasan pada jilid 1B :
Pertemuan
6 : Huruf Hijaiyah Berharakat Tanwin, Campuran, Huruf Sambung
Sederhana, dan Bacaan
Panjang Sederhana.
-
Harakat tanwin
Masing- masing huruf hijaiyah
diberi harakat tanwin fathah, kasrah dan dhammah. Kemudian dibagi menjadi 2
kelompok besar.
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagian 2 : dal sampai ya
-
Mengenalkan cara membaca harakat tanwin
Huruf hijaiyah yang telah dibagi sebelumnya
kemudian terdapat tulisan bacaannya dibawah masing-masing huruf tersebut
-
Harakat campuran
Pada masing-masing huruf hijaiyah
diberi harakat fathah, kasrah, dhammah dan tanwin. Kemudian dipasangkan antara
harakat fathah dengan tanwin fathah,kasrah dengan tanwin kasrah dan dhammah
dengan tanwin dhammah
Misal : alif : a, an _ i, in_ u,un
dan seterusnya
-
Huruf sambung sederhana dan bacaan
panjang sederhana
Dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu
:
Bagian 1 : alif sampai kha
Bagaian 2 : dal sampai ya
Pertemuan
7 : Bacaan Panjang Sederhana Fathah
-
Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek,
bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung.
Pertemuan
8 : Bacaan Panjang Sederhana kasrah
-
Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek,
bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung
Pertemuan
9 : Bacaan Panjang Sederhana Dhammah
-
Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan pendek,
bacaan panjang pisah dan bacaan panjang gabung
Pertemuan
10 : Pemantapan Bacaan Panjang Sederhana Fathah, Kasrah, dan
Dhammah
-
Terdapat 3 kolom yaitu : bacaan panjang
fathah, bacaan panjang kasrah dan bacaan panjang dhammah
Pokok
bahasan jilid 1C :
Pertemuan
11 : Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid
-
Pada tahap ini dikenalkan bahwa mim
bertasydid dibaca dengung 2 harakat. Bacaan dimulai dari yang pendek ke bacaan
yang panjang
-
Nun bertasydid dibaca dengung 2 harakat.
Bacaan dimulai dari yang pendek ke
bacaan yang panjang
-
Kemudian anak diberi latihan dengan
praktik bacaan mim bertasydid dan nun bertasydid. Beri huruf min dan nun yang
bertasydid dengan warna hijau.
Misalnya : Pada QS.An-Nas ayat 1-6
Pada
QS.Yusuf ayat 31-39
Dll
Pertemuan
12 : Mim Mati Bertemu Huruf Mim
-
Mim mati bertemu huruf mim dibaca
dengung 2 harakat
-
Kemudian anak diberi latihan dengan
praktik bacaan mim mati dan huruf mim. Beri huruf mim mati bertemu huruf min
tersebut dengan warna hijau.
Misalnya : pada QS,An-Nahl ayat 80-87
Pertemuan
13 : Mim Mati Bertemu Huruf Ba’
-
Mim mati bertemu huruf ba’ dibaca
dengung 2 harakat
-
Kemudian anak diberi latihan dengan
praktik bacaan mim mati bertemu huruf ba’. Beri huruf mim mati dan huruf ba’
tersebut dengan warna hijau.
Misalnya : pada QS.Al-Maidah ayat
46-49
Pertemuan
14 : Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Ba’
-
Nun mati bertemu huruf ba’ dibaca
dengung 2 harakat
-
Kemudian anak diberi latihan dengan
praktik bacaan nun mati atau tanwin bertemu huruf ba’. Beri huruf mim mati dan
huruf ba’ tersebut dengan warna hijau.
Misal : pada QS.Ali ‘Imran ayat
30-39
Pertemuan
15 : Nun Mati atau Tanwin Bertemu dengan Huruf Ya’, Nun, Mim, Wau
(
Yanmu)
-
Nun mati atau tanwin bertemu huruf ya’,
nun, mim, wau dibaca dengung 2 harakat
-
Kemudian anak diberi latihan dengan
praktik bacaan nun mati atau tanwin bertemu huruf ya’, nun, mim, wau.
Misal : pada QS.An-Nisa’ ayat 92-96
DAFTAR PUSTAKA
Surasman,O.2009.Belajar
Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1A.Jakarta:Erlangga
Surasman,O.2009.Belajar
Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1B.Jakarta:Erlangga
Surasman,O.2009.Belajar
Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan 1C.Jakarta:Erlangga


saya mencari buku itu untuk tugas, sekarang susah sekali. Adakah saran, bagaimana saya bisa mendapatkan buku tersebut???
BalasHapus